Kamis, 28 November 2013

PENGENALAN GRAFIS BERBASIS VEKTOR DAN BERBASIS BITMAP



Program Aplikasi Pembuat Grafis
Pada pembuatan media Informasi digital seperti halnya website, eksistensi grafis sudah menjadi suatu kebutuhan. Bahkan, sudah menjadi hal yang konvensional jika suatu website hanya terdapat grafis tanpa adanya animasi, baik animasi berbasis grafis maupun berbasis suara. Tidak dapat di pungkiri lagi, grafis yang menjadi tolak ukur kualitas suatu program aplikasi atau website. Hal tersebut menimbulkan perang urat syaraf antar produsen software, terutama perusahaan yang bergerak dalam bidang design grafis, sehingga bermunculan software-software berbasis grafis dengan fitur-fitur (fasilitas) yang canggih, mudah dalam pengoperasian, menarik, dan compatible.

A. Pengertian Grafis Berbasis Vektor dan Grafis Berbasis Bitmap
Grafis adalah gambar yang tersusun dari koordinat-koordinat. Dengan demikian sumber gambar yang muncul pada layar monitor komputer terdiri atas titik-titik yang mempunyai nilai koordinat. Layar Monitor berfungsi sebgai sumbu koordinat x dan y.

ASPEK ONTOLOGI PENDIDIKAN

Seperti kita ketahui filsafat mempunyai andil yang sangat besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, segala ilmu pengetahuan lahir dari rahim filsafat. Bisa dikatakan bahwa filsafat adalah induk segala ilmu pengetahuan. Pada fase awalnya filsafat hanya melahirkan dua ilmu pengetahuan, yakni ilmu alam (Natural Philosophy) dan ilmu sosial (Moral Philosophy) maka dewasa ini terdapat lebih dari 650 cabang keilmuan (Suriasumantri, 2005:92). Hal ini, menurut Ibnu Khaldun disebabkan oleh berkembangnya kebudayaan dan peradaban manusia
Dalam abad ke 18 dengan bermunculannya negara-negara maju dibelahan dunia, muncul cabang ilmu pengetahuan baru yakni manajemen, yang semula masih segan diakui sebagai ilmu pengetahuan. Hal ini bukanlah suatu yang baru. Ilmu kemasyarakatan (yang sejak semula dinamakan sosiologi) harus memperjuangkan kedudukannya untuk menjadi ilmu pengetahuan disamping ilmu-ilmu pengetahuan yang lain. Demikian pula halnya ilmu ”manajemen” yang menjadi bahan perbincangan kita sekarang. Barulah pada masa Taylor dan Fuyol, seiring dengan tumbuhnya negara-negara industri ilmu manajemen itu mulai dianggap sebagai ilmu. Kelahiran ilmu manajemen kemudian diadopsi oleh dunia pendidikan yang kemudian disintesiskan menjadi menajemen pendidikan.
Menurut Suriasumantri (2005:35), Setiap pembahasan tentang gejala atau objek sesuatu ilmu pengetahuan (manajemen pendidikan), paling sedikit kita pertanyakan (1) apa hakikat gejala/objek itu (landasan ontologis), (2) bagaimana cara mendapatkan atau penggarapan gejala/objek itu (landasan epistemologis), (3) apa manfaat gejala/objek itu (landasan aksiologis).
 Salah satu aspek yang berperan penting dalam filsafat tersebut adalah aspek ontologi. Ontologi pendidikan yang senantiasa mangaitkan pendidikan dengan hakekat keberadaan manusia, menyimpulkan bahwa tanpa manusia pendidikan itu bukan apa-apa (nothingness), sebaliknya, tanpa pendidikan mustahil manusia mampu mempertahankan kelangsungan dan mengembangkan kehidupannya.
Ontologi pendidikan dibahas sesuai dengan tiga tingkatan hakekat manusia yaitu tingkat abstrak, tingkat potensi, dan tingkat konkret. Pada tingkat abstrak pendidikan bernilai universal, mutlak bagi manusia, berupa suatu sistem bimbingan yang berkesinambungan untuk menumbuhkembangkan potensi atau bakat kodrat manusia yang mengarah pada kecerdasan spiritual. Sedangkan pada tingkat potensi pendidikan adalah suatu daya yang mampu membuat manusia berada dalam kepribadian sebagai manusia, bukan mahluk lainnya. Yaitu sebagai mahluk kreatif yang selalu mencipta segala macam jenis kerangka model perubahan yang berguna bagi kelangsungan dan perkembangan hidupnya. Dengan demikian pendidikan cenderung menumbuhkembangkan kecerdasan intelegensi melalui penyelenggaraan pendidikan sekolah. Selanjutnya pada tingkat konkret, pendidikan terkait secara langsung dengan manusia individual. Berdasarkan kecerdasan spiritual dan kecerdasan intelektual, hakekat konkret pendidikan menekankan padakecerdasan emosional, yaitu kemampuan individu dalam mengendalikan prilakunya agar senantiasa sesuai dengan nilai asal mula dan tujuan kehidupan.

Senin, 25 November 2013

Sejarah Prosesor Intel


Sejarah Prosesor Intel

( sumber : PC Magazine, PC World, BYTE Magazine,
Windows Magazine, dan Intel's Developers Network )


Berikut adalah sedikit sejarah perkembangan prosesor Intel dan para clone-nya yang berhasil disarikan

Debut Intel dimulai dengan processor seri MCS4 yang merupakan cikal bakal dari prosesor i4040. Processor 4 bit ini yang direncanakan untuk menjadi otak calculator, pada tahun yang sama (1971), intel membuat revisi ke i440. Awalnya dipesan oleh sebuah perusahaan Jepang  untuk pembuatan kalkulator, ternyata prosesor ini jauh lebih hebat dari yang diharapkan sehingga  Intel membeli hak guna dari perusahaan Jepang tersebut untuk perkembangan dan penelitian lebih lanjut. Di sinilah cikal bakal untuk perkembangan ke arah prosesor komputer.

Minggu, 17 November 2013

Resistor


A.   TEORI DASAR
PENGERTIAN RESISTOR
Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm:

Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).